The Marriage Of Richard Of Shrewsbury, Duke Of York, To Lady Anne Mowbray
Pernikahan Dini di Yunani kuno
Seorang gadis di Yunani kuno dijodohkan pada usia 5 tahun dan menikah pada usia rata-rata 14-15 tahun dan mempelai prianya sekitar 30 tahun
Pernikahan Dini di Romawi Kuno
Pada umumnya, pada kisaran tahun 530M, usia legal seorang mempelai wanita menikah adalah 12 tahun dan untuk mempelai pria 14 tahun, pertunangan dilakukan jauh sebelum usia tsb, umumnya pada usia 7 tahun. Kaisar Agustus yang berkuasa jauh sebelumnya (7M) menetapkan batas usia minimal perkimpoian adalah 10 tahun. Penetapan usia legal menikah ini tidak mempertimbangkan seorang gadis telah mencapai puber atau belum. Asalkan usia legalnya sudah terpenuhi, pernikahan bisa dilaksanakan.
Pernikahan Dini di Mesir Kuno
Usia umum pernikahan di Mesir kuno, untuk wanita 12/13 tahun dan laki-laki 14 tahun, bahkan catatan yang pernah ditemukan tentang usia pernikahan seorang gadis mesir kuno pada masa yunani-roma adalah 8 tahun.
Pernikahan Dini di China
Setiap dinasti memiliki batas usia pernikahan yang berbeda-beda, dinasti Han menetapkan batas usia pernikahan 15 tahun, dinasti Tang 25 tahun, Qing 16 tahun. Pada pertengahan dinasti Ching, suku Lolo di Propinsi SzeChuan bahkan menikahkan anak-anaknya pada usia 4-5 tahun.
Pernikahan Dini di Eropa
Di Eropa, pada abad pertengahan, wanita kelas atas biasanya menikah pada usia 12 tahun dan maksimal 14 tahun, sedangkan laki-laki biasanya menikah pada usia 17 tahun.
Sedangkan wanita kelas menengah ke bawah, khususnya masyarakat petani, orang tua sang mempelai tidak punya kekuasaan untuk menentukan pernikahan anaknya. Di sebagian wilayah eropa, pernikahan para wanita kelas menengah ke bawah diatur oleh para bangsawan tuan tanah, penguasa feudal setempat. Dan para penguasa ini merenggut keperawanan mempelai wanita sebelum menikah dengan pasangannya.
Aturan penguasa feudal itu disebut dengan Jus Primae Noctis yang artinya Jus= Hukum, Primae Noctis= malam pertama, di Perancis disebut Droit de Seigneur yang artinya Hak Tuan Tanah, di Jerman disebut dengan das Recht der ersten nacht yang artinya Hak atas malam pertama.
Mungkin para pembaca sering mendengar kisah Romeo dan Juliet. Dalam kisah tersebut digambarkan Juliet berusia 13 tahun saat menikah, dan ibu Juliet baru berusia 26 tahun. Dari sini bisa ditarik kesimpulan bahwa masyarakat di Eropa pada abad pertengahan menganggap biasa menikah pada usia tersebut.
Spoiler for pernikahan Richard II of England dengan gadis kecil Isabella De Valois
Contoh-contoh bangsawan Eropa yang melakukan pernikahan usia dini:
Richard Of Shrewbury menikahi Anne de Mowbray dari Norfolk yang Berusia 5 tahun.
Anne De Mowbrey adalah putri dari Jhon De Mowbray, 4th Duke Of Norfolk. Anne De Mowbrey (4 tahun) menikah pada 15 januari 1478 dengan Richard of Shrewbury (first duke of york) (4 tahun)
Sumber: https://fr.wikipedia.org/wiki/Anne_de_Mowbray
Richard II of England menikahi Isabel of france saat masih berusia 7 tahun
Pada saat tahun 1396, Richard II of England mengadakan perjanjian gencatan senjata selama 28 tahun dengan perancis. Dalam perjanjian gencatan senjata tsb, salah satu syaratnya adalah Richard II harus menikah dengan Isabella de la valois, putri raja Charles VI dari Perancis. Pada saat itu Isabella masih berusia 7 tahun dan Richard sendiri berusia 29 tahun.
Caterina Sforza menikah dengan Girolamo Riario pada usia 10 tahun
Caterina Sforza menikah dengan Girolamo Riario keponakan Paus Sixtus IV pada tahun 1473 saat umur Caterina 10 tahun dan Girolamo 30 tahun.
Raja Haakon VI dari Norwegia menikah dengan Margaret saat berumur 10 tahun
Raja Haakon VI (1340-1380) dari Norwegia bertunangan dengan putri Raja Valdemar IV dari Denmark bernama Margrete Valdemarsdatter yang berusia 6 tahun. Margrete menikah saat usia 10 tahun dan Haakon saat itu berusia 23 tahun.
Margaret OF France menikah dengan Henry the Young King Of England saat masih berusia 2 tahun
Margaret of France (1157-1197) atau dikenal juga dengan Queen Of England and Hungary adalah putri dari Louis VII of France. Margaret dinikahkan saat masih berusia 2 tahun dengan Henry The Young King (1155-1183) yang saat itu masih berusia sekitar 4 atau 5 tahun.
Pernikahan Dini di Kalangan Rakyat Jelata Eropa Pada Abad Pertengahan
Pernikahan dini ternyata tidak hanya terjadi pada kalangan bangsawan saja tapi juga terjadi pada rakyat jelata. Af Chamberlain dalam bukunya The Child and Childhood in folk Thought mengutip dari penelitian dr Furnivall di wilayah Keuskupan Chester, Cheshire Inggris 1561-1566, menyatakan pernikahan anak-anak bahkan balita sering terjadi di gereja. Tercatat ada 27 pernikahan legal anak-anak dan balita dari kalangan rakyat biasa, antara lain sebagai berikut
1. Elizabeth Hulse 3 tahun menikah dengan George Hulse 7 tahun
2. Jhon Somerford usia 3 tahun menikah dengan Jane Brerton usia 2 tahun
3. Bridget Dutton (usianya dibawah lima tahun) menikah dengan George Spurstowe usia 6 tahun
4. Margaret Stanley usia 5 tahun menikah dengan Roland Dutton usia 9 tahun
5. Janet Parker usia 5 tahun menikah dengan Lawrence Parker Usia 9 tahun
6. Ellen Dampart usia 8 tahun menikah dengan Jhon Andrew usia 10 tahun
Hukum Gereja Tentang Pernikahan Dini Pada Abad Pertengahan di Eropa
Di dalam Bibel tidak pernah disebutkan tentang batasan usia dalam pernikahan. Aturan batas usia pernikahan dibuat oleh gereja.
Pernikahan di Eropa pada Abad pertengahan banyak diatur oleh gereja. Oleh Gereja aturan pernikahan pada Abad ke 12 diatur dalam canon yang dikenal dengan Gratian Decretum/Dekrit Gratia (dimana batas usia menikah adalah 7 tahun), yang kemudian pada abad ke 16 diatur oleh konsili Trent (batas usia menikah 14 tahun untuk laki-laki dan 12 tahun untuk perempuan)
Catatan: Para Orientalis mempermasalahkan Nabi Muhammad saw yang dinikahkan dengan gadis berumur 6 tahun, Walau Rasul baru berkumpul dengan nya saat gadis itu sudah berusia 9 tahun. Lalu mereka menganggap bahwa Muhammad adalah Pedofil. Mereka lupa bahwa pernikahan dini di negara asalhnya banyak dilakukan oleh orang-orang kelas atas dan bangsawan. Dan mereka tidak pernah menganggap bahwa orang-orang Bangsawan yang menikahi gadis usia dini itu pedofil.
Padahal Muhammad saw hidup sebelum 1400 tahun yang lalu, dengan tradisi yang sudah jauh berbeda dengan zaman kita sekarang. Sedangkan para bangsawan Barat termasuk Richard II Of England hidup baru 800 tahun lalu.
Kenapa kaum orientalis selalu mempermasalahkan nikah dini yang dilakukan oleh nabi Muhammad yang sudah 1400 tahun lalu dan tidak mempermasalahkan pernikahan Richard dengan Isabella yang baru berumur 7 tahun, dan kejadiannya baru 800 tahun lalu?
===
Mungkin untuk zaman sekarang ini, jangankan menikahi anak berumur 9 tahun. menikahi gadis berumur 14 tahun saja bisa kena pasal perlindungan anak. Terutama di Indonesia setelah ada “Kak Seto” 🙂
Jadi jangan nilai dan jangan bandingkan tradisi yang sudah berlangsung ratusan tahun lalu dengan kacamata tradisi sekarang. Karena kamu tidak akan pernah memahaminya dengan baik. Dulu zaman batu, sekarang zaman batu akik. dulu zaman Siti Nurbaya, sekarang zaman Siti Badriyah dan Siti Nurhaliza :))
Cara berfikir orang dulu dan sekarang pun sudah berbeda karena dipengaruhi banyak faktor.
1000 tahun lalu, Ijazah gelar sarjana tidak pernah bisa dipakai untuk melamar kerja, sekarang kamu mau mengajar TK saja harus nunjukin ijazah sarjananya. Right?
Pernikahan Dini di Semenanjung Arabia Abad Ke 7 M
Mengenai usia pernikahan di semenanjung Arabia pada zaman itu, Colin Turner seorang Profesor Ahli bahasa Persia dan Sejarah Islam dalam bukunya Islam The Basics, menyatakan bahwa pernikahan dini sangat umum terjadi pada masyarakat Badui. Perbedaan usia yang jauh dimana seorang laki-laki yang berumur (tua) menikahi gadis yang masih sangat belia bukanlah hal yang aneh. Pada umumnya gadis-gadis di wilayah tersebut cepat matang secara seksual dibandingkan gadis gadis barat zaman modern. Bahkan Washington Irving seorang orientalis abad 19 dalam bukunya yang berjudul Mahomet and His succesors menyatakan sebagai berikut: Ayesha (Aisyah), berusia sekitar tujuh tahun,meskipun wanita cepat sekali mencapai pubertas/kematangan di iklim timur, tetapi dia masih terlalu muda memasuki gerbang pernikahan. Dia (Muhammad) hanya bertunangan dengan Ayesha (Aisyah), karena itu pernikahan ditunda selama dua tahun….
….Dua tahun berlalu sejak pertunangan, dan sekarang dia (Aisyah) telah berusia sembilan tahun, sepertinya tampak masih kecil, tetapi fisik wanita Arab sangat cepat dewasa karena iklim di daerah timur…Jadi Washington Irving membenarkan bahwa gadis di Arab pada saat itu cepat sekali mengalami kematangan seksual, bahkan pada usia 9 tahun Aisyah r.a sudah terlihat dewasa.
Menurut literatur yang lain dari Timur disebutkan sebagai berikut:
Imam Syafi’i, menulis dalam Siyar a’lam al Nubala (vol 10 page 91): selama perjalanan saya ke Yaman, saya bertemu seorang gadis yang pada usia 9 tahun telah mengalami menstruasi….
Imam al Bayhaqi juga meriwayatkan ucapan Imam Syafi’i dalam sunan al Bayhaqi al Kubra (vol 1, p.319): Saya melihat di kota Sana’a seorang nenek yang berusia 21 tahun. Dia Haidh pada usia 9 tahun dan melahirkan pada usia 10 tahun.
Pernikahan Dini di Amerika
Pernikahan dini di Amerika banyak terjadi di kalangan koloni awal yang datang dari negara-negara Eropa pada awal abad ke 17. Pada tahun 1689, di negara Virginia, Mary Hathaway usia 9 tahun menikah dengan William William. kasus lain adalah Sarah Halfhide seorang janda berusia 14 tahun menikah dengan Richard Perrot yang berusia 21 tahun.Berikut adalah table usia Age Of Consent/ Usia kedewasaan yaitu usia legal untuk bisa menikah di Amerika sejak tahun 1880 di setiap Negara bagian, silakan klik link ini untuk melihat tabel http://chnm.gmu.edu/cyh/teaching-modules/230?section=primarysources&source=24
Hampir di setiap Negara bagian menunjukkan pada tahun 1880 usia kedewasaan rata-rata adalah 10 tahun, bahkan di Negara bagian Delaware hanya 7 tahun. Tahun 1880 berjarak cukup dekat dengan waktu saat ini. Jika Amerika melegalkan usia pernikahan 10 tahun bahkan 7 tahun pada saat itu, maka apakah Amerika boleh disebut Negara Pedofilia? Bahkan Benjamin Franklin, salah satu founding father Amerika, sangat mendukung pernikahan usia dini, Berikut adalah surat yang ditulis Benjamin Franklin kepada Jhon Alleyne yang diterbitkan di Koran Pensylvania Packet pada 30 Oktober 1789
- Benjamin Franklin c. 1790
Dear Jack,
You desire, you say, my impartial thoughts on the subject of an early marriage, by way of answer to the numberless objections which have been made by numerous persons to your own. You may remember when you consulted me on the occasion, that I thought youth on both sides to be no objection. Instead, from the marriages which have fallen under my observation, I am rather inclined to think that early ones stand the best chance for happiness.The tempers and habits of the young are not yet become so stiff and uncomplying as when more advanced in life; they form more easily to each other, and hence many occasions of disgust are removed. And if youth has less of that prudence which is necessary to manage a family, yet the parents and elder friends of young married persons are generally at hand, to afford their advice, which amply supplies that defect; and by early marriage youth is sooner formed to regular and useful life; and possibly some of those accide nts or connections that might have injured the constitution or reputation, or both, are thereby happily prevented. Particular circumstances of particular persons may possibly sometimes make it prudent to delay entering into that state; but in general, when nature has rendered our bodies fit for it, the presumption is in nature’s favor, that she has not judged amiss in making us desire it.
Late marriages are often attended too with this further inconvenience; that there is not the same chance that the parents shall not live to see their offspring educated. Late children, says the Spanish proverb, are early orphans; a melancholy reflection to those whose case it may be! With us in America, marriages are generally in the morning of our life; our children are therefore educated and settled in the world by noon; and thus our business being done, we have an afternoon and evening of cheerful leisure to ourselves, such as our friend at present enjoys.
By these early marriages, we are blessed with more children, and from the mode among us, founded by nature, of every mother suckling and nursing her own child, more of them are raised. Thence the swift progress of population among us, unparalleled in Europe.
In fine, I am glad you are married, and congratulate you most cordially upon it. You are now in the way of becoming a useful citizen, and you have escaped the unnatural state of celibacy for life, the fate of many here, who never intended it, but who, having too long postponed the change of their condition, find at length that it is too late to think of it; and so live all their lives in a situation that greatly lessens a man’s value– an odd volume of a set of books bears not the value of its proportion to the set. What think you of the odd half of a pair of scissors?…it can’t well cut any…it may possibly serve to scrape a trencher.
Pray make my compliments and best wishes acceptable to your bride. I am old and heavy, or I should ere this have presented them in person. I shall but make small use of the old man’s privilege, that of giving advice to younger friends.—– Treat your wife always with respect; it will procure respect to you, not from her only, but from all that observe it. Never use a slighting expression to her, even in jest; for slight in jest, after frequent bandyings are apt to end in angry earnest. Be studious in your profession, and you will be learned. Be industrious and frugal, and you will be rich. Be sober and temperate, and you will be healthy. Be in general virtuous, and you will be happy! At least you will by such conduct, stand the best chance for such consequences. I pray God to bless you both! being ever your affectionate friend, B.F.
Terjemahan surat bagian yang di bold: Melalui pernikahan dini ini, kita diberkati dengan banyaknya anak, dan merupakan mode yang telah ditetapkan oleh alam. Dari setiap ibu yang menyusui dan merawat anaknya, semakin banyak dari mereka yang terpelihara dan tumbuh dibesarkan. Kemudian, laju pertumbuhan populasi di antara kita, tidak tertandingi oleh Eropa.
Benjamin Franklin sendiri sudah menyatakan bahwa pernikahan dini adalah anjuran bangsa Amerika untuk memperoleh keturunan sebanyak-banyaknya. Pada saat itu masih tahun 1789 yang berarti usia kedewasaan yang berlaku sekitar 10-12 tahun. Artinya Benjamin Franklin merestui pernikahan dini usia 10-12 tahun bahkan 7 tahun di Delaware.
Kelompok aliran Qur’an Only atau yang biasa disebut ingkarussunnah sering mengikuti tuduhan orientalis yang menganggap bahwa pernikahan dini pada zaman itu adalah pedofil. Namun motivasi utama aliran ingkarussunnah adalah untuk mengingkari hadits yang telah menyebutkan kisah Muhammad saw dinikahkan oleh Abu Bakar dengan putrinya yang baru berumur 6 tahun.
Aliran ingkarussunnah sering membenturkan kisah tersebut dengan Qs. Annisa ayat 6 sebagai berikut:
وَابْتَلُوا الْيَتَامَىٰ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغُوا النِّكَاحَ فَإِنْ آنَسْتُمْ مِنْهُمْ رُشْدًا فَادْفَعُوا إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ وَلَا تَأْكُلُوهَا إِسْرَافًا وَبِدَارًا أَنْ يَكْبَرُوا وَمَنْ كَانَ غَنِيًّا فَلْيَسْتَعْفِفْ وَمَنْ كَانَ فَقِيرًا فَلْيَأْكُلْ بِالْمَعْرُوفِ فَإِذَا دَفَعْتُمْ إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ فَأَشْهِدُوا عَلَيْهِمْ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ حَسِيبًا ﴿النساء:٦﴾
“Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu).”
Aliran ingkarussunnah telah salah memahami ayat 6 dari surat Annisa di atas. Mereka mengira bahwa ayat tersebut adalah larangan menikah dini. Padahal ayat tersebut sedang berbicara mengenai harta anak yatim dan cara bagaimana menjaganya.
Saat seseorang yang menjaga harta anak yatim tersebut hendak menyerahkan hartanya, maka ujilah ia hingga seumuran layak kawin dan pastikan bahwa ia telah pandai memelihara hartanya. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya penghambur-hamburan harta atau mengantisipasi dari kecurangan orang-orang yang hendak menikahinya dengan tujuan hanya untuk menguasai hartanya. Qs. Annisa: 6 sama sekali tidak sedang melarang pernikahan dini, apalagi pernikahan dini anak yang bukan yatim. Wallahu a’lam…