Benteng Shalahuddin Al Ayyubi

Ketika Anda berkunjung ke Mesir alangkah indahnya jika Anda bisa mengunjungi Benteng Shalahuddin al Ayyubi yang Megah nan Unik. Benteng Shalahuddin terletak di Bukit Muqattam. Dibangun oleh Shalahuddin AI-Ayyubi antara tahun 1176-1183 M. ketinggian tembok benteng mencapai 10 m. dengan tebal 3 m. Benteng ini dibangun untuk mempertahankan Kota Kairo dari serangan pasukan salib. Di dalam benteng terdapat beberapa objek wisata, antara lain Masjid Muhammad Ali Pasha, museum angkatan perang Mesir, bekas penjara, dan taman-taman yang indah.

Shalahuddin al Ayyubi adalah seorang tokoh kharismatik dan pejuang Islam. Ayah beliau adalah Najmuddin Ayyub dan pamannya Asaduddin Syirkuh hijrah (migrasi) meninggalkan kampung halamannya dekat Danau Fan dan pindah ke daerah Tikrit (daerah utara Irak saat ini). Shalahuddin lahir di benteng Tikrit, Irak tahun 532 H/1137 M, ketika ayahnya menjadi penguasa Seljuk di Tikrit.

Shalahuddin terkenal di dunia Islam dan Kristen karena kepemimpinan, kekuatan militer, dan sifatnya yang ksatria dan pengampun pada saat ia berperang melawan tentara salib. Sultan Salahuddin Al Ayyubi juga adalah seorang ulama. Ia memberikan catatan kaki dan berbagai macam penjelasan dalam kitab hadits Abu Dawud.

Atas semangat dan kegigihannya, Beliau telah mengembalikan kesucian al Quds ke pangkuan kaum Muslimin. Ia adalah seorang jendral, seorang mujahid besar yang akan terus dikenang sepanjang masa. Beliau adalah seorang pemimpin yang bisa bersikap lembut pada musuhnya tanpa mengurangi sedikitpun kewibawaannya.

Di dalam area benteng terdapat masjid yang diberi nama Masjid Muhammad Ali. Masjid Muhammad Ali Pasha atau Masjid Alabaster adalah satu masjid tua yang megah. Masjid ini dibangun antara tahun 1830-1848 atas perintah dari Muhammad Ali Pasha, untuk mengenang putra sulungnya, Tusun Pasha, yang meninggal pada tahun 1816. Arsitek mesjid ini adalah Yusuf Bushnak, dari Istambul, Turki. Masjid ini mengambil model dari Masjid Yeni di Istambul.

Karena terletak di daerah puncak Citadel di Kairo, masjid yang merupakan masjid terbesar di setengah abad pertama abad ke-18 ini dapat dikatakan merupakan bangunan menarik yang mudah terlihat dari mana-mana di kota Kairo. Saat ini, masjid ini merupakan salah satu objek turis yang paling banyak dikunjungi di dalam kota Kairo.

Masjid ini dibangun dengan satu kubah utama yang dikelilingi oleh empat kubah kecil serta empat kubah setengah lingkaran. Bagian dalam masjid luar biasa indahnya. Plafon di kubah masjid sungguh indah dan menakjubkan (lihat foto di atas). Penerangan di dalam mesjid dibentuk oleh lampu-lampu pijar yang sangat banyak yang secara khusus disusun melingkar dan memberikan kesan sebagai lampu-lampu yang melayang.